MINAHASA, Narasinews.co.id – Unima kembali menjalin koordinasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) bersama Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), laksanakan program kampus mengajar.
Hal itu terbukti dari dialog yang dilaksanakan pihak Unima bersama Dtijen Dikti dan BPMP Sulut yabg bertempat di lantai II gedung kantor pusat Unima.
Ini merupakan respon dari Unima dalam menjawab tuntutan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di bawah kepemimpinan Rektor Unima, Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd.
“Dari pertama kali dilaksanakannya Kampus Mengajar, Unima memang sudah siap. Setelah dievaluasi, hasilnya juga memberikan dampak positif baik bagi Unima, sekolah tujuan, dan mahasiswa itu sendiri. Makanya Unima konsisten menjawab tantangan ini,” kata Katuuk.
Senada dengan itu Wakil Rektor I Unima bidang Akademik, Prof. Dr. Orbanus Naharia, M.Si., menyebutkan bahwa selama pelaksanaannya, Kampus Mengajar sangat diminati seluruh mahasiswa dan memberi dampak positif.
“Kesiapan Unima memang tidak diragukan lagi, buktinya dari angkatan pertama sampai angkatan V ini, kampus mengajar selalu diikuti oleh ratusan mahasiswa Unima dari semua fakultas,” kata Prof. Orba.
Perwakilan Ditjen Dikti, bidang Kampus Mengajar, Adam Nurfaizi Rosyan, menuturkan bahwa pelaksanaan program ini terpantau sangat baik dan sangat berdampak positif bagi Unima.
“Baik sekali dan apresiai bagi Unima mengadakan kampus mengajar mandiri, berharap Unima bisa jadi contoh untuk di Sulut karena sejauh ini menjadi yang terbaik pelaksanaannya,” kata Adam, Rabu (15/2/2023).
Lebih lanjut dia menjelaskan, Ditjen Dikti menilai, jumlah mahasiswa dari Unima yang mendaftar dan mengikuti MBKM sangat banyak.
“Hal ini membuktikan bahwa Unima sangat serius dalam menjalankan program ini dan semoga dapat lebih ditingkatkan. Di samping itu kami berharap perguruan tinggi negeri di Indonesia juga dapat memberikan contoh bagi perguruan tinggi swasta dalam pelaksanaan MBKM, sehingga bisa memberi lebih banyak dampak positif,” tutur Adam.
Merry Wawo, selaku perwakilan BPMP menyebutkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Ditjen Dikti, dalam rangka suksesi Kampus Mengajar.
“Dampaknya sangat bagus di lapangan dan kami tentu senang atas program ini karena berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” ungkap Merry.
“Koordinasi dengan dinas terkait selama ini juga berjalan denga baik, ketika ada kegiatan Kementerian langsung meneruskan ke dinas dan direspon dengan baik,” imbuhnya.
Koordinator Pelaksana Kampus Mengajar angkatan V Unima, Indra Rianto S.Kom., MT berujar, Unima sangat siap untuk ini, dan memiliki banyak pengalaman.
“Dari pelaksanaan Kampus Mengajar pertama kali sampai angkatan V Unima memang sangat siap, dan ada lebih dari 200 mahasiswa yang ikut. Dari 30 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di Sulut juga didominasi oleh Unima, dan kami siap sekali untuk mengawal program ini,” papar Indra.
“Kendala mungkin saat ini tidak ada, karena dari sekolah juga menyediakan tempat tinggal bagi mahasiswa yang akan mengikuti kampus mengajar dan didampingi DPL dan ada insentif dari kampus mengajar untuk menjalani kegiatan ini,” tukasnya. (Abner Bawinto)