Progam PKM, Pdt Wua Sebut Pentingnya Penilaian Autentik Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kepada Para Guru Di SMP Nasional Karimbow

MINAHASA SELATAN, Narasinews.co.id – Tim dosen Jurusan PPKn FISH Unima menggelar Pelatihan Pelaksanaan Authentik Assessment Kepada Guru-Guru di SMP Nasional Karimbow Kecamatan Motoling Timur Kabupaten Minahasa Selatan, pada Jumat (6/10/2023).

Kegiatan ini merupakan pelaksanaan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM).

Ketua tim pelaksana, Pdt Telly Delly Wua, S.Th., M.Pd.K, mengatakan bahwa pentingnya penilaian autentik dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar.

“Penilaian autentik (authentic assessment) dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka sangat penting dilakukan oleh guru sebagai upaya penilaian atau asesmen terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran kualitasnya semakin meningkat,” katanya.

Menurutnya, penilaian autentik sangat membantu guru dalam menilai sikap, keterampilan dan pengetahuan siswa.

“Penilaian autentik tentu sangat membantu guru-guru dalam mengukur hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap (afektif), keterampilan (psikomotorik) dan pengetahuan (kognitif),” ujar Pdt Wua.

Dirinya juga menjelaskan bahwa penilaian autentik merupakan amat dalam kurikulum merdeka mengharuskan pembelajaran yang autentik.

“Belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataan hidup di luar sekolah.
Kurikulum merdeka mengamanatkan bahwa Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian seperti pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja dan penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks serta analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang ada,” jelas Pdt Wua.

Ia pun berharap melalui pelatihan pelaksanaan authentik asssesment ini, peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran melainkan juga pada penilaian.

“Saya berharap dalam pembelajaran autentik, guru harus menjadi guru autentik tapi peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Guru harus mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran, cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumber daya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan,” pungkas Pdt Wua.

Diketahui, anggota tim dosen jurusan PPKn yakni Prof. Dr. Apeles Lexi Lontoh, M. Si dan Dr. Julien Biringan, M.Si. (ABa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *