MINAHASA, Narasinews.co.id – Tersebarnya flyer berisi kritikan terhadap Dewan Perwakilan Mahasiwa (DPM) FISH Unima ramai diperbincangkan sejumlah kelompok mahasiswa, sejak Senin (14/8/2023).
Pimpinan DPM FISH didesak untuk mengundurkan diri, karena dianggap kehilangan taringnya sejak dilantik tahun 2022 hingga mendekati masa demisioner. Hal ini disetujui oleh Jetro Sitanggang.
Flayer yang bertuliskan turut berdukacita atas ketidak adanya kerja dari DPM FISH Unima, memiliki tiga tuntutan mahasiswa, salah satunya mendesak pimpinan DPM FISH untuk mengundurkan diri dari jabatannya kerana nilai tidak becus dalam menjalankan amanah birokrasi kampus khusus di FISH Unima. Desakan tersebut banyak dibagikan oleh sejumlah mahasiswa.
Jetro Sitanggang selaku Sekjen BEM FISH, yang turut membagikan lewat status WhatsApp milik akun pribadinya.
Saat diwawancarai, Jetro Sitanggang mengatakan bahwa, setuju terkait kritikan dari mahasiswa FISH melalui flayer ini, agar DPM FISH dapat berbenah dan dirinya juga setuju bahwa pimpinan DPM FISH Unima harus mengundurkan diri.
“Saya setuju untuk evaluasi DPM, perlu diketahui bahwa saya memberikan tanggapan ini bukan sebagai sekjend BEM, tetapi sebagai mahasiswa dari FISH. Ini pendapat pribadi saya bahwasannya setelah DPM melaksanakan Sidang Mahasiswa Fakultas (SMF), DPM tidak melakukan apa-apa lagi,” kata Jetro sebagai mahasiswa Ilmu Hukum, melalui Via WhatsApp, Senin (14/8/2023).
“Masih banyak yang harus mereka (DPM) lakukan seperti halnya sosialisasi Peraturan Organisasi (PO) yang mereka buat, kemudian peninjauan kembali mengenai Ormawa yang dinilai vakum atau belum ada legalitas. Misalnya baru-baru ini, HMP Ilmu Hukum yang sudah dilantik tanpa adanya pemilihan. Kalau saja ketua DPM langsung tanggap, pasti hal seperti itu tidak terjadi. Karena kalau dari saya pribadi, jadi sia-sia produk (PO) yang mereka buat,” lanjut Jetro.
“Harapan saya kedepannya, DPM FISH harusnya berbenah dan mendengarkan aspirasi mahasiswa,” tandas Jetro.
Yoel Rantung selaku Ketua DPM FISH, mengaku, sangat menerima kritikan mahasiswa akan tetapi kritikan ini dianggap tidak tepat sasaran.
“Perlu ditegaskan bahwa kami telah melaksanakan tugas utama DPM, yang sesuai dengan tupoksi, seperti pembentukan Peraturan Organisasi (PO) dan pengawasan kegiatan dilingkungan FISH Unima,” tegasnya.
“Saya melihat kritikan ini tidak tepat sasaran, karena DPM telah melaksanakan kerja utamanya. Berbeda dengan BEM FISH yang dianggap sama sekali tidak melaksanakan program sejak dilantik pada (15/6/2023),” ujar Rantung.
“Saya selaku Ketua DPM FISH Unima malah mempertanyakan, apa sebetulnya kinerja BEM FISH, apalagi Sekjen terbukti menyebarkan flyer kritikan tentang kami di akun WhatsApp,” kata dia.
“BEM FISH harusnya sadar diri, apa sebetulnya kinerja mereka, sampai saat ini masih nihil dan juga perlu saya ingatkan kembali bahwa kegiatan PKKMB Unima 2023 bukan program BEM tapi program Universitas,” pungkas Rantung. (ABa)